WARTAMAMUA.ID – Morut Sulteng Mengenang peristiwa 16 Tahun Silam tepatnya pada tahun 2007 di Desa Ueruru Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng). Kurang lebih 86 orang meninggal dunia terkubur hidup-hidup akibat tanah longsor yang turun dari gunung secara tiba-tiba dan menghantam Desa Ueruru.
Peristiwa itu diceritakan Burhan Hasan mantan Kepala Desa Ueruru tahun 2007 kepada media ini.
“Sengaja saya ceritakan tragedi itu pak karena ada perusahaan perkebunan PT. Cas yang membabat hutan di gunung Desa Ueruru. Apalagi saat ini musim penghujan jangan lagi terjadi kejadian serupa,” Kata Burhan yang saat Ini Anggota BPD Desa Ueruru.
Lanjut Burhan, sejak keberadaan PT Cipta Argo Sakti (Cas) dengan menerobos lahan kebun warga tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa ueruru.
Sampai saat ini kami masyarakat tidak pernah mengetahui sapa yang mengambil kebijakan dan mengizinkan PT Cas untuk beroperasi di desa kami apakah pemerintah Desa Ueruru, Pemerintah Kecamatan Bungku Utara atau Pemda Morut dalam hal ini Bupati Delis Hehi,” sebutnya.
Sementara itu Kepala Desa Ueruru Anwar Hasan saat dikonfirmasi mengatakan, PT Cas tidak pernah melapor kepada Pemerintah Desa.
“Dengan adanya laporan dari masyarakat saya akan melanjutkan masalah ini ke Komisi II DPRD morowali utara yang membidangi Perkebunan” kata Anwar.
Kami sudah mencoba menghubungi pihak manajemen perusahaan PT Cas namun tidak bisa tersambung.
UG / Martono. P
Discussion about this post