WARTAMAMUA.ID. Manajemen PT Panca Amara Utama (PAU) kembali memperlihatkan kepeduliannya terhadap satwa endemik Sulawesi yang terancam punah dengan melepas 25 anakan Burung Maleo (Macrocephalon) hasil tetasan inkubator di Suaka Margasatwa (SM) Bakiriang, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada hari Minggu, 26 Maret 2023.
Sejak pendirian pusat penangkaran dan konservasi pada tahun 2016, ESSA PT. Panca Amara Utama telah berhasil melepasliarkan 307 ekor burung maleo di kawasan Suaka Margasatwa Kecamatan Batui Selatan. Hal ini dimungkinkan berkat kerja sama dengan Prof. Mobius Tanari sebagai Tenaga Ahli Maleo, mulai dari penetasan, pembesaran, reproduksi sampai pelepasan.
Anakan burung Maleo yang dilepas ini dipasangi cincin berwarna silver sebagai penanda bahwa burung itu dilepas oleh manajemen PT PAU dan alasan lainnya. Profesor Mobius Tanari menjelaskan alasan pemasangan cincin di kaki mungil puluhan burung Maleo tersebut.
“Hari ini juga kami perdana melepas liar burung maleo dengan menggunakan cincin sebagai tanda pelepasliaran dari PT. PAU di tahun 2023.
Tujuannya untuk bahan evaluasi dan monitoring apakah Maleo ini dapat hidup di habitat aslinya. Dan lebih jauh lagi dengan menggunakan cincin kita dapat mengetahui Maleo yang dilepasliar ini bisa berproduksi atau tidak,” tutur Prof. Mobius Tanari di momen pelepasan anakan Burung Maleo.
Dengan pemasangan cincin itu urai Mobius, dapat diketahui penyebaran Maleo di sekitar Bakiriang sampai keluar Bakiriang.
“Jika nanti kita ketemu Maleo di luar hutan ini menggunakan cincin, bisa dipastikan Maleo tersebut adalah hasil pelepasan dari PT.PAU,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Manager ER & Security, Hermawan Adi menyampaikan bahwa pelepasan Maleo ini merupakan bagian dari kepedulian dan kontribusi perusahaan terhadap lingkungan dan hewan endemik yang dilindungi.
Burung Maleo kata Hermawan, memiliki arti khusus terhadap masyarakat adat setempat sebabagai lambang dari kearifan lokal.
“Semoga kedepan kontribusi ini tidak hanya di lingkup konservasi Maleo, tetapi lebih luas lagi terhadap keanekaragaman hayati,” ungkapnya.
Tak lupa, Hermawan menyampaikan ucapan terimahkasih atas dukungan semua pihak.
“Semoga pelepasan Maleo ini berhasil dan dapat berjalan lancar,” harap Hermawan.
Pelepasliaran Maleo kali ini dilakukan bersamaan dengan HUT ke-75 Chander Vinod Laroya selaku Presiden Direktur & CEO PT. PAU.
Semoga dengan upaya konservasi ini, populasi burung Maleo dapat terus bertambah dan tidak punah. **
Discussion about this post